Thursday, December 13, 2012

sempurna

Elusan lembut tanganmu, seperti baru terasa kemarin.
Ucapan bijak nasihatmu, seperti baru terdengar kemarin.
Semuanya hanya untukku.
Hanya sebentar.
4 tahun.
Tiba saatnya semua itu harus terbagi dua.
 Untuk aku dan dia.
Tanpa perlu neraca untuk menakarnya, semuanya sudah seimbang.
Itulah dahsyatnya kalian.
Sejak itu, semuanya terasa lengkap.
Aku, kamu, kamu, dia, dan Dia itu yang disebut SEMPURNA.
Jangan biarkan tamu memasuki rumah kita.
Jangan biarkan tamu menjemputku dari rumah kita.
Jangan sekarang.
Aku masih ingin merasakan kesempurnaan ini.
Aku takut terlalu bahagia dengan penghuni2 rumah baruku nanti.
Aku takut tidak berada dekat kalian saat kalian pergi.
Tiba saatnya aku pergi, Dia yang akan selalu menjaga kalian.
Tiba saatnya aku pergi, dia dan Dia yang akan menjagaku.

 -my beloved family-

0 comments:

 
Powered by Blogger.