Elusan lembut tanganmu, seperti baru terasa
kemarin.
Ucapan bijak nasihatmu, seperti baru terdengar
kemarin.
Semuanya hanya untukku.
Hanya sebentar.
4 tahun.
Tiba saatnya semua itu harus terbagi dua.
Untuk
aku dan dia.
Tanpa perlu neraca untuk menakarnya,
semuanya sudah seimbang.
Itulah dahsyatnya kalian.
Sejak itu, semuanya terasa lengkap.
Aku, kamu, kamu, dia, dan Dia itu yang
disebut SEMPURNA.
Jangan biarkan tamu memasuki rumah kita.
Jangan biarkan tamu menjemputku dari rumah
kita.
Jangan sekarang.
Aku masih ingin merasakan kesempurnaan ini.
Aku takut terlalu bahagia dengan penghuni2 rumah
baruku nanti.
Aku takut tidak berada dekat kalian saat
kalian pergi.
Tiba saatnya aku pergi, Dia yang akan
selalu menjaga kalian.
Tiba saatnya aku pergi, dia dan Dia yang
akan menjagaku.
-my beloved family-
0 comments:
Post a Comment